Apa jadinya jika kita terlalu berharap pada vaksin, ternyata vaksin tersebut tidak dapat menyembuhkan kita? Apakah bumi sudah tidak ada harapan untuk sembuh total dari wabah virus SARS-CoV-2? Setelah menggunakan vaksin yang masih dalam tahap pengujian, vaksin tersebut akan membentuk antibodi. Akan tetapi, hanya bersifat sementara benarkah seperti itu? Vaksin Sinovac membuat vaksin Covid-19 telah berhasil meneliti dan hasilnya vaksin tersebut mampu memicu respons kekebalan tubuh dengan cepat, meskipun tingkat antibodi yang dihasilkan lebih rendah dari orang yang telah pulih dari penyakit tersebut. Hal itu ditunjukkan dari hasil uji klinis yang dipublikasikan Sinovac pada 18 November lalu. Namun, para peneliti mengatakan, vaksin bernama CoronaVac itu dapat memberikan perlindungan yang cukup, berdasarkan pengalaman mereka dengan vaksin lain dan data dari studi praklinis terhadap kera. Dikuti dari Kontan.co.id (07/12).
(Cara kerja vaksin sinovac)
Vaksin adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan terhadap suatu penyakit. Pemberian vaksin dilakukan untuk mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi penyebab penyakit – penyakit tertentu. Berdasarkan pemberitaan Halodoc (30/03), Vaksin dapat mencegah kita dari 24 virus penyakit antara lain campak, polio, tetanus, difteri, meningitis, influenza, tetanus, tifus, dan kanker serviks. Cara vaksin COVID-19 tak berbeda jauh pada vaksin pada umumnya. Vaksin sendiri merupakan suatu bahan atau produk yang digunakan untuk menghasilkan sistem imun dari berbagai penyakit. Di dalam vaksin terdapat berbagai produk biologi, dan bagian dari virus atau bakteri, maupun virus atau bakteri yang sudah dilemahkan. Nah, produk inilah yang berguna untuk merangsang munculnya antibodi atau kekebalan tubuh.
Cara kerja vaksin virus corona sama dengan vaksin lainnya. Vaksin COVID-19 akan merangsang sistem imunitas untuk membuat zat kekebalan tubuh (antibodi) yang bertahan cukup lama. Selanjutnya, zat ini nantinya akan melawan antigen dari patogen (virus corona) COVID-19 masuk ke dalam tubuh. Bila antigen penyakit COVID-19 menyerang kembali, maka akan muncul reaksi imunitas yang kuat dari tubuh. Tujuannya untuk menghancurkan antigen tersebut.
Menurut Anthony Fauci, Direktur NIH’s – National Institute of Allergy and Infectious Diseases, perjalanan vaksin virus corona masih panjang. Bahkan, meski bila tes keamanan di awal berjalan dengan baik. Setidaknya masih membutuhkan waktu satu hingga satu setengah tahun kedepan agar vaksin ini bisa tersedia untuk umum.
Pada 11 Februari 2020, WHO mengatakan, vaksin virus corona jenis COVID-19 akan siap dalam 18 bulan ke depan. WHO bersama berbagai negara melakukan berbagai upaya dengan menggunakan perangkat dan sumber daya yang tersedia untuk melawan virus mematikan ini. Masalahnya, menurut WHO, proses pencarian vaksin untuk virus baru biasanya memakan waktu beberapa tahun. Itu pula terkadang berujung pada kegagalan. Namun, dengan perkembangan teknologi saat ini, vaksin virus corona bisa lebih cepat ditemukan, sekitar 18 bulan ke depan. Mengembangkan vaksin tidaklah mudah. Ada banyak tahapan dalam prosesnya yang umumnya tidak diketahui para awam. Mulai dari memahami karakteristik dan perilaku virus, menilai keamanannya bagi tubuh, uji hewan pre-klinis, hingga pengujian praklinis. Di samping itu, tak ada satupun institusi yang punya kapasitas atau fasilitas untuk mengembangkan vaksin secara mandiri. Nah, atas dasar inilah negara-negara di dunia bekerja sama untuk menemukan vaksin COVID-19.
Nah, perlu kita ketahui bahwa vaksin memang dapat menyembuhkan virus dan membentuk antibodi. Ingin mengetahui terkait vaksin yang belum diulas dalam artikel diatas? Caranya kalian dapat mendownload sebuh aplikasi kesehatan yang bertujuan untuk memberikan kemudahan, dalam menerima layanan akses kesehatan bagi seluruh masyarakat. Aplikasi Halodoc berisi fitur-fitur yang dapat membantu penggunanya mendapat layanan medis dan memberikan jawaban seputar kesehatan.
Referensi:
- Kontan.co.id. Diakses pada 07 Desember 2020. Ini 4 hal yang perlu Anda ketahui tentang vaksin Sinovac yang baru tiba di Indonesia
- Halodoc. Diakses pada 30 Maret 2020. Begini Cara Kerja Vaksin Virus Corona pada Tubuh
- WHO. Diakses pada 2020. Vaccines.
- Centers for Disease Control and Prevention CDC (2015). Epidemiology and Prevention of Vaccine-Preventable Diseases. Principles of Vaccination