Salah satu strategi pengembangan produk yang biasa dilakukan oleh perusahaan startup adalah melalui Minimum Viable Product (MVP). Apa itu MVP dalam startup? Apakah Juragan pernah mendengar istilah ini? Melalui Minimum Viable Product (MVP), perusahaan startup bisa mulai meluncurkan produk pertamanya terlebih dahulu. Hal ini karena belum tentu produk tersebut diterima oleh masyarakat.
Mengenal Apa itu MVP dalam Startup
Sebagai perusahaan startup, tentu Juragan akan mengalami berbagai kendala dalam meluncurkan produk. Hal ini bisa saja disebabkan oleh produk yang kurang diterima konsumen, eror, dan lainnya. Tentu saja Juragan telah mengeluarkan dana yang besar untuk menciptakan produk tersebut, bukan? Nah, bagaimana solusinya?
Cara menyiasati hal ini adalah dengan menerapkan minimum viable product (MVP) terlebih dahulu. Nah, MVP ini adalah pengembangan teknis yang dilakukan ketika startup memiliki produk baru dengan fitur dasar dan dianggap cukup baik untuk menarik minat konsumen.
Jadi, Juragan bisa mengeluarkan produk dengan fitur dasar yang belum modern, tetapi tetap memiliki nilai guna yang tinggi bagi masyarakat. Nah, MVP ini menjadi hal yang sangat penting untuk mengembangkan produk yang Juragan ciptakan. Dengan begitu, Juragan juga bisa mendapatkan feedback positif maupun negatif dari konsumen yang telah menggunakannya.
Apa itu MVP dalam Startup dan Apa Tujuanya?
Pengertian dari mvp merupakan sebuah peran yang cukup besar untuk mengetahui feedback konsumen yang diberikan terhadap produk atau layanan yang diluncurkan.
Dari feedback tersebut, maka Juragan bisa mulai menentukan fitur yang kurang dibutuhkan atau kurang dipahami oleh konsumen untuk dikembangkan lagi menjadi lebih baik. Selain itu, apa saja sih tujuan dilakukannya MVP oleh perusahaan startup? Ini alasannya :
1. Segera meluncurkan produk
Tujuan utama perusahaan startup dalam MVP adalah agar perusahaan bisa segera meluncurkan produknya. Mengapa demikian?
Karena ada kalanya setiap perusahaan memiliki kesempatan untuk merilis produknya dengan segera karena situasi di lapangan memungkinkan dan tepat pada momen penting yang ada.
2. Menguji produk pada target pasar
Sebelum produk diluncurkan, tentu saja setiap produk perlu diuji terlebih dahulu dengan teknik A/B testing. Akan tetapi pengujian yang dilakukan hanya sebagian saja.
Nah, langkah tepat yang bisa Juragan lakukan adalah dengan menguji produk kepada konsumen melalui MVP. Dengan begitu, Juragan akan mendapatkan feedback yang benar-benar nyata sesuai dengan pendapat konsumen atau penggunanya.
3. Menghemat pengeluaran
Mengapa perusahaan startup perlu melakukan MVP? Salah satu tujuannya adalah untuk menghemat pengeluaran perusahaan. Tak dapat dipungkiri bahwa perusahaan startup belum memiliki dana yang stabil dan matang seperti perusahaan korporat lainnya. Untuk itu, MVP menjadi langkah yang tepat untuk menghemat pengeluaran.
Juragan bisa membuat produk sesederhana mungkin tetapi dengan memiliki nilai guna yang sesuai kebutuhan konsumen. Untuk mengatur keuangan perusahaan dengan baik dan akurat, maka Juragan bisa menggunakan aplikasi yang telah kami sediakan bagi para pebisnis.